Perusahaan
multinasional
Perusahaan multinasional
(multinational corporation), atau MNC adalah perusahaan yang beroperasi
melitasi berbagai produk, pasar dan budaya. MNC terdiri dari perusahaan induk
dan sekelompok anak perusahaan. Anak anak perusahaan terbesar secara geografis
dan masing masing mungkn memeiliki tujuan, kebijakan dan prosedur tesendiri.
dengan bentuk seerti ini, MNC mungkin merupakan bentuk organisasi paling
kompleks yang ada secara luas saat ini.
Kebutuhan pemrosesan yang khusus di sebuah MNC
Aktivitas setiap perusahaan
dipenaruhi oleh kondisi internal dan
eksternal. Istilah warisan administrative (administrative heritage). Digunakan
untuk menggambarkan kondisi internal yang mencakup hal hal seperti aset
perusahaan, distribusi kekuasaan dalam struktur organisasi, budaya perusahaan,
dan gaya manajemen. Kondisi eksternal adalah hal hal yang berada di lingkungan
perusahaan. Bagi MNC, lingkungan tersebut bersifat Global.
MNC adalah system terbuka tetapi
yang berusaha meminimumkan keidakpastian yang ditimbulkan lingkungan.
Ketidakpastian dalam konteks adalah perbedaan antara jumlah informasi yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas dan jumalah informasi yang telah
dimiliki oleh organisasi. Karena ketidakpastian melibatkan informasi, para
eksekutif MNC dengan mudah melihat bahwa mereka dapat mengatasi lingkungan
eksternal dengan menggunakan secara baik teknologi informasi. MNC membuat system pengolah nformasi yang
paling sesuai dengan kebutuhan mereka dari segi pengaruh lingkungan dan warisan
administrative. Perusahaan yang berhasil membuat system yang cocok memiliki
peluang terbaik mencapai kinerja yang baik.
Perlunya koordinasi
dalam suatu MNC
Koordinasi merupakan kunci
mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar global. Perusahaan perusahaan yang
tidak mampu mendapatkan control strategis atas operasi sedunia mereka dan
mengelolanya dengan koordinasi global tidak akan berhasil dalam pesatnya
ekonomi internasioanl.
Kabar buruk bagi para eksekutif
MNC adalah kenyataan bahwa tantangan koordinasi lebih besar bagi MNC dari pada
perusahaan yang membatasi aktifitasnya dalam negeri. Kesulitan tibul keran
sumber daya yang digunakan MNC tersebar luas. Kabar baiknya adalah kemajuan
teknologi informasi dan metodologi pada decade terakhir ini telah membuat
koordinasi global menjadi ebih mudah. Tetapi bahkan dengan kemajuan kemajuan
ini, koordinasi tetap merupakan tantangan besar.
Keuntungan koordinasi
Keuntngan yang dapat diperoleh MNC
engan memiliki kemampuan pengolahan informasi yang baikdidasarkan pada
kemampuan koordinasi. Keuntungan ini mencakup :
·
Flksibilitas dalam membeli respon terhadap
pesaing di berbagai Negara dan pasar.
·
Kemampuan memberikan respon disuatu Negara, atau
wilayah dari suatu Negara, terhadap perubahan di Negara atau wilayah lain.
·
Kemampuan mengikuti kebutuhan pasar diseluruh
dunia.
·
Kemampuan mentransfer pengetahuan antar unit
unit diberbagai Negara.
·
Pengurangan keseluruhan biaya operasi.
·
Peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam
memnuhi kebutuhan pelanggan.
·
Kemampuan mencapai dan mempertahankan keragaman
produk perusahaan serta cara produksi dan distribusinya.
Semua keuntungan ini disebabkan karena pengurangan biaya dan
waktu komunikasi yag diinginkan oleh pebaikan dalam teknologi informasi.
Global business
drivers
Global business driver (GBD)
adalah suatu entitas yang mengambil manfaat dari economies of scale atau
economies of scope, serta kemudian memberikan kontribusi pada strategis bisnis
global. GBD berfokus pada entitas bisnis yang luas, seperti pemasok, pelanggan
dan produk, dan menguraikan informasi yang diperlukan tiap entitas tersebut.
Setelah terbentuk , GBD menjadi dasar bagi rencana strategis sumber daya informasi perusahaan.
Di bawah ini adalah tuju driver
yang diidenifikasi melalui survey atas 105 MNC yang berkantor pusat di Amerika
serikat.
1.
Sumber daya besama. Beberapa anak perusahaan MNC
membagi sumber daya yang sama untuk mengurangi biaya. Contoh sumber daya
tersebut adalah armada kapal tanker dan pusat pusat distribusi
2.
Operasi yang fleksibel. Produksi dapat dipindahkan
dari satu pabrik ke pabrik lain sebagi respon atas erubahan kondisi. Misalnya,
pemogikan srikat buruh menghentikan pabrik suatu anak perusahaan, atau pemasok
menaikan harag bahan baku.
3.
Raionalisasi operasi. Berbagai komponen dan sub
rakitan dibuat diseluruh dunia dan kemudian dirakit untuk menghasilkan produk
jadi. Driver ini bertumpu pada keunggulan keunggulan local seperti kesediaan
bahan baku, tenaga kerja, dan transportasi.
4.
Pengurangan resiko. MNC membatasi resiko yang
inheren dalam beroperasi disuatu Negara dengan beropersi di beberapa Negara.
Contoh resiko seperti ii adalah penrunan nilai mata uang suatu Negara.
5.
Produk global. Perusahaan memasarkan produk yang
sama di seluruh dunia atau anak perusahaan diseluruh dunia merakit produk dari
sub rakitan yang sama.
6.
Pasokan yang langka. Sejumlah sumber daya begitu langka atau mahal
sehingga tidak mungkin tersedia di tiap lokasi. Sebaiknya sumber daya tersebut
disimpan terpusat dan tersedia saat diperlukan. Contihnya adalah mesin produksi
dan instrument pengujian yang khusus.
7.
Pelanggan tingkat perusahaan. Perusahaan
memiliki pelanggan yang berada di seluruh dunia. Contoh perusahaan seperti ini
adalah perusahaan penerbangan, perusahaan penyewaan mobil dan hotel. Yang
termasuk dalam driver ini adalah perusahaan perusahaan yang beroperasi secara global. Misalnya, Compaq menjual computer pada
perusahaan perusahaan yang menggunakanya dalam operasi global mereka.
GBD dalam daftar tersebut tidak
berlaku untuk semua MNC. Driver suatu MNC dipengaruhi oleh industrinya, Negara
tempat beroperasinya , karakteristik MNC itu sendiri, bahkan unit bisnis
didalam perusahaan tersebut.
Masalah dalam
menerapkan system informasi global
Kita telah melihat bahwa system
informasi global memungkinkan MNC mengkoordinasikan aktivitas perusahaan induk dan ank perusahaan, dan koordinasi
tersebut memberikan sejumlah keuntungan. Pentingnya koordinasi merupakan
justifikasi yang cukup untuk mencapai istem informasi global, namun pengembngan
system tidaklah mudah. MNC yang memulai suatu proyek untuk membentuk GIS akan
menghadapi sejumlah permasalahan.
Permasalahan teknologi
MNC sering diganggu oleh masalah
masalah yang berkaitan dengan tingkat teknologi yang ada dinegara tempat anak
perusahaan.
Disejumlah Negara, tidak tersdia
cukup catu daya, yang menyebabkan seringnya pemadaman listrik. MNC terpaksa
memasang generator listrik mereka sendiri, bukan hanya sebagai cadangan tetapi
sebagai sumber utama.
Sirkuit telekomunikasi hanya dapat
mengirim data dengan kecepatan rendah, dengan kualitas tranmisi yang buruk.
Misalnya, suatu MNC AS tidak kesulitan membuat hubungan telepon dengan Lisbon
tetapi tidak menghubungi daerah yag hanya 30 kilometer dari kotanya.
Perangkat lunak juga dapat menjadi
masalah. Karena banyak Negara yang tidak menghormati hak cipta perangkat lunak,
sejumlah penjual perangkat lunak menolak untuk berbisnis di Negara Negara
tersebut. Tambahan lagi, perangakt lunak pengelola jaringan yang dirancang
khusus untuk menangani lalu lintas internasional sangat langka.
Kurangnya dukungan dari manajer anak perusahaan
Manajer anak perusahaan sering
juga menjadi masalah. Sebagia yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak
perusahaan terebut tanpa bantuan, dan menganggap sandar baru sebagai hal yang
tidak perlu. Beberapa menejer anak perusahaan di bayar berdasarkan
profitabilitas, dan mereka enggan mengikuti solusi perusahaan yang mereka
anggap akan menurunkan pendapatan mereka. Manajemen kantor cabang di luar negeri
dapat pula memandang GIS sebagai suatu jenis pengawasan “ Big Brother”. Para
manajer tingkat menengah mungkin khawatir dilampaui oleh hubungan informasi
yang baru menyalurkan data operasional ke perusahaan induk.
Masalah masalah perilaku sperti
diatas dapat menciptakan ketegangan antara kantor pusat dan anak perusahaan
yang akan berdampak negative pada keseluruhan operasi anak perusahaan.
Diharapkan pada masalah masalah potensial tersebut, MNC
terus mengusahakan GIS. Walau mustahil menghapus seluruh masalah, dampaknya
dapat diperkecil dengan mengikuti strategi yang terencana baik.
Strategi penerapan
GIS
Strategi
transnasional bagi penerapan GIS
Karena strategi transional paling
rumit, menyatukan seluruh MNC menjadi suatu system yang bekerja lancer, strategi
penerapanya dapat menjadi model untuk menghindari kegagalan kegagalan
potensial. Strategi ini berfokus pada sejumlah hal penting yang berhubungan
dengan GIS / business strategy linkage, sumber daya informasi, pembagian data
internasional, dan lingknga udaya.
Menghubungkan GIS dan
strategi bisnis, sejumlah hal penting yang menghubungkan GIS dengan
strategi bisnis didaftarkan di bawah
ini. Tim pengembang harus memperhatikan hal ini sejak awal proyek. Tim
pengembangan harus :
1.
Bekerja sama secara erat dengan eksekutif
perusahaan untuk memahami dampak potensial GIS pada strategi bisnis global.
2.
Mengerti strategi bisnis global dari tiap unit
bisnis.
3.
Menentukan strategi GIS global yang sesuai untuk
strategi bisnis global unit bisnis.
4.
Menentukuan tujuan dari tiap strategi GIS.
5.
Mengidentifikasi aplikasi yang diperlukan untuk
mencapai strategi GIS, dan menentukan prioritasnya.
6.
Menugaskan orang orang yang bertanggung jawab
atas penerapan aplikasi tersebut.
Hal pertama, yaitu bekerja sama
dengan eksekutif perusahaan, harus terus diingat sepanjang proyek.
Menentukan sumber
daya informasi, GIS akan menggunakan semua jenis sumber daya informasi –
perangkat keras, perangkat lunak, personil, data dan informasi, serta
fasilitas. Tugas tugas penting tim
pengembangan yang berkaitan dengan sumber daya didaftarkan dibawah ini. Tim
pengembangan harus
- Menentukan jumlah dan lokasi pusat data regional ( regional data centers)
- Mengidentifikasi penjual yang dapat menyediakan produk dan jasa bagi tiap anak perusahaan.
- Membuat spesifikasi standar perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat digunakan semua anak perusahaan.
- Membuat rencana bagi suatu atau beberapa unit penolong yang membantu anak perusahaan 24 jam sehari, tujuh hari seminggu
- Siap menghadapi keterlambatan penerapan yag tidak dialami di Negara perusahaan induk.
Tugas kedua dan ketiga berkaitan erat. Ketersediaan penjual
akan mempengaruhi spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak.
Sumber : Raymon McLeod,jr. system informasi manajemen “ management information system “ 6 th edition hal 67-88
Sumber : Raymon McLeod,jr. system informasi manajemen “ management information system “ 6 th edition hal 67-88
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar