Tugas 2

Diposting oleh LAREMA on Jumat, 12 Oktober 2012


Perkembangan Sistem Informasi Manajemen

Evolusi system informasi berbasis computer

Selama paruh pertama abad dua puluh, saat punched card dan key driven book keeping Mchines berada dalam masa jayanya, perusahaan perusahaan umumya mengabaikan kebutuhan informasi para manajer. Praktek ini diteruskan dengan computer generasi pertama yang terbatas untuk aplikasi akutansi.
Nama yang diberikan untuk aplikasi akutansi yang berbasis kokputer adalah pengolahan data elektronik (electronic data processing) atau EDP. Istilah EDP tidak lagi populer, dan telah disingklat menjadi data processing (DP).kita menggunakan istilah system informasi data akutansi – SIA(accounting information system) untuk menggabarkan system yang memproses aplikasi pengolahan data perusahaan. SIA menghasilkan bebrapa informasi, sebagai produk sampingan.
Fokus baru pada informasi.

Pada tahun 1964, diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang memepengaruhi cara penggunaan computer. Computer baru ini menggunakan sirkuit kepingan silicon yang memungkinkan daya pemrosesan yang lebih banyak tiap rupiahnya. Konsep penggunaan computer sebagai system informasi manajemen, atau SIM, dipromosikan oleh pembuat computer untuk mendukung peralatan baru tersebut. Konsep sim menyadari bahwa aplikasi computer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.  Konsep ini segera diterima oleh banyak perusahaan besar.
Jalan  yang ditempuh oleh para perintis tidaklah mulus. Hasil actual jarang sesuai dengan yang dibayangkan semula. Ada beberapa penyebab kekurangan ini : kurangnya pengetahuan tentang computer diantara para pemakai, kurangnya pengertian bisnis dan keawaman spesialis informasi mengenai peran manjemen, peralatan computer yang mahal dan terbatas di banding standar sekarang, dan sebagainya. Tapi satu kesalahan secara khusus menjadi cirri system yang mula mula system tersebut terlalu ambisius. Perusahaan mengira mereka dapat membangaun system informasi raksasa untuk mendukung semua manajer. Rancangan rancangan system menjadi membengkak, dan tugas tersebut  menjadi tidak mungkin terkelola. Sebagian perusahaan menyingkirkanya, menginvestasikan lebih banyak sumber daya dan akhirnya mengembangakan system yang dapat bekerja walaupun lebih sederhana dalam ukuran dibandingkan dengan yang semula di proyeksikan. Perusahaan yang lain memutuskan untuk membuang seluruh ide SIM dan kembali ke DP.

Fokus revisi pada pendukung keputusan.
Sementara banyak orang hanya mengamati dari pinggir saat perusahaan perusahaan berjuang dengan SIM raksasa mereka, sejumlah ilmuwan informasi pada Massachusetts institute of technology (MIT) menformulasikan pendapatan yang berbeda. Ilmuan ini adalah Michael S. Scott Morton G, Anthony Gorry dan petter G, W. Keen dan konsep mereka disebut system pendukung keputusan ( decision support system)  atau DSS. Dss adalah system penghasil informasi yang ditunjukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer. Manajer tersebut dapat berada di bagian manapun dalam organisasi pada tingkat manpun dan dalam are fungsional apapun.
Pada tahun tahun era DSS. Terdapat banyak argument mengenai DSS dan SIM . apakah DSS menawarkan pendekatan baru pada penggunaan kmputer dan jika memenag demikian bagaimana? Argument ini tidak pernah benar benar terselesaikan, tetapi masalah ini tampaknya tidak begitu kritis lagi sekarang dibandingakan pada masa lalu.

Buku ini berpegang pada pandangan bahwa SIM adalah  suatu sumber daya organisasional. SIM dimaksudkan untuk menyediakan informasi pemecahan masalh bagi sekelompok manajer secara umum, sedangkan DSS dimaksudkan untuk mendukung satu orang manajer secara khusus. Kita memandang system informasi manajemen (SIM) sebagai suatu system penghasil informasi yang mendukung sekelompok manajer yang mewakili suatu unit organisasi sperti suatu tingkat manjemen atau suatu area fungsional.
Fokus sekarang pada komunikasi.
Pada saat DSS berkembang, perhatian juga di fokuskan pada aplikasi computer yang lain : otomatisasi kantor ( office automation) atau OA, OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktifitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat alat elektronik.
OA dimulai tahun 1964 saat IBM mengumumkan produknya, magnetic tape/selectric typewriter (MT/ST), yaitu mesin tik yang dapat mentik kata kata yang telah terekam dalam pita magnetic. Operasi pentikan automatis ini mengarah pada aplikasi OA yang disebut pengolahan kata ( word processing).
Otomatisasi kantor yelah berkembang meliputi aplikasi seperti konferensi jarak jauh ( teleconfrencing), voice mail ,surat elektronik (electronic mail), electronic calendaring, facsimile transmission , dan desktop publishing.

Fokus potensial pada konsultasi.
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan kecerdasan buatan ( artificial intelligence) atau AL, bagi masalah masalah bisnis,. Ide dasar AL adalah bahwa computer dapat di program untuk melaksanakan sebagian penalaran logis kyang sama seperti manusia. Bagian khusus dari AL yaitu system pakar ( expert system) atau ES, mendapatkan paling banyak perhatian. System pakar adalah suatu system yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu area. Sebagai contoh system pakar dapat menyediakan bagi seorang manajer sebagian bantuan yang samaseperti yang diberikan oleh seorang konsultan manajemen. Diahrapkan system pakar akan menjadi karakteristik penggunaan computer pada decade 90-an, seiring usaha perusahaan perusahaan untuk terus merintis aplikasi inovatif ini.

Kecendrungan menuju end user computing

Pada akhir 1970-an dimulai suatu kecendrungan, yang berpengaruh besar pada penggunaan computer. Kecendrungan ini adalah meningkatnya minat pemakai dalam mengembangkan aplikasi computer mereka sendiri. Nama yang diberikan pada situasi ini adalah end user computing. End user sinonim dengan pemakai: ia menggunakan produk akhir system berbasis computer. Jadi, end user computing (EUC) adalah pengembangan seluruh atau sebagian system berbasis komouter oleh para pemakai.

End user computing berkembang karena 4 pengaruh.

1.     1.  Meningkatnya pengetahuan tentang computer.

Selama awal 1980-an dampak dari program program pendidikan computer di tingkat universitas dan pra universitas sangat terasa. Berbagai tingkatan manajemen, terutama di tingkat bawah, mulai diisi oleh orang orang yang menguasai computer dengan baik

2.    2.  Antrian jasa informasi.

Para spesialis informasi selalu memiliki lebih banyak pekerjaan dari pada yang dapat mereka tangani. Situasi ini menjadi kritis  selama awal 1980-an saat para pemakai mulai meminta jasa jasa informasi untuk dukungan system tambahan. Unit jasa informasi tidak dapat menanggapi cukuo cepat, dan terjadi timbunan pekerjaan yang menunggu untuk diolah computer. Sebagian pemakai bahkan terus menunggu dua atau tiga tahun agar pekerjaanya dapat melewati timbunan permintaan yang belum dikerjakan.

3.     3.  Perangkat keras yang murah.

Pada periode yang sama, pasar dibanjiri oleh computer mikro yang murah. Para pemakai dapat memeproleh perangkat keras mereka sendiri dengan memesan pada took computer local melelui telepon dan membayarnya dengan dana kas kecil.

4.    4.  Perangkat lunak jadi.

Perusahaan perusahaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), keduanya memproduksi perangkat lunak yang mampu melaksanakan tugas tugas akutansi dasar maupun menyediakn informasi untuk pengambilan keputusan. Perangkat lunak jadi ini menawarkan dukungan peningkatan dan kemudahan penggunaan, dan memampukan perusahaan dan pemakai individu dengan sedikit atau tanpa keahlian computer untuk menerapkan system berbasis computer.

Peran spesialis informasi dalam end user computing

Para pemakai tidak perlu bertanggung jawab penuh dalam pengembangan system, tetapi mereka harus melakukan sebagian pengembangan system. Dalam banyak kasus, pemakai akan bekerja dengan para spesialis informasi bersama sama mengembangakan system. Karena itu, konsep EUC tidak berarti bahwa para spesialis informasi tidak dibutuhkan lagi. Sebaliknya, ini berarti bahwa para spesialis akan lebih banyak melaksanakan peran konsultasi dari pada sebelumnya.


Sumber : Raymond McLeod,jr. Sisitem Informasi manajemen,”management information system”. Hal 19-26.

Penulis: LAREMA Lokasi: Kota Pemalang, Jawa Tengah

Artikel Tugas 2, diterbitkan oleh LAREMA pada hari Jumat, 12 Oktober 2012. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda. LAREMA adalah blogger pemula yang mencoba mempublish informasi yang bermanfaat, Thanks for visit in larejaler.blogspot.com.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar